-This note special dedicated to woman trainers’05 -
Mari kuatkan azzam, dan lihatlah asa kita tinggi menjulang. Pastilah angin badai, hujan batu kian menghadang. Untuk itu kuatkan sayap, pelajari tehnik terbang tidak hanya ke bintang.
Allahu ma’ana, Allahu syaahadana
Dalam balutan pakaiannya yang lebih tertutup daripada laki-laki, bukan berarti muslimah adalah mahluk yang terkunci dengan segala syari’atnya. Justru, segala yang telah diperintahkan adalah salah satu cara melewati kehidupan ini dengan penuh keridhoan Allah SWT. Bukan agar kita menakuti hingga segala kemampuan fikriyah, jasadiyah, ruhiyah kita tidak berkembang. Apa lagi dalam menuntut ilmu, Islam adalah pendukung utama.
Inipun dicontohkan Trainer Muslimah yang sudah sangat kita kenal.Yaitu istri Rasulullah SAW bunda Aisyah ra. Dalam catatan sejarah, keluasan ilmu Aisyah tidak hanya menyangkut hafalan hadits yang ribuan jumlahnya. Melalui beliau umat Nabi Muhammad memperoleh manfaat yang sangat besar atas keberkahan hidupnya. Ia adalah tempat bertanya tentang ilmu-ilmu Al-Qur’an, fiqih, syair, nasab dan bahkan kedoketran. Ia juga seorang public speaker yang fasih dan cerdas. Begitu banyak cabang ilmu yang dikuasai dan begitu matang pemahamannya, sampai-sampai Zuhri berkata, “Jika ilmu seluruh manusia dikumpulkan, kemudian ilmu para istri Rasulullah SAW juga dikumpulkan, Aisyah lebih luas dari mereka”
Sungguh ungkapan yang menakjubkan. Tentunya semua itu berhubungan dengan realita dunia dan akhirat. Menyadari kami sebagai muslimah adalah tiang Negara dan Agama. Dan yang paling penting , muslimah adalah madrasah peradaban. Peradaban yang akan dibangun oleh anak-anak penerus bangsa. Sehingga Kecerdasan seorang Ibu bisa sangat mempengaruhi anak-anaknya kelak.
Beragam ilmu yang telah kami kenal. Ilmu formal dan non-formal, Ilmu keterampilan, Ilmu sosial, Ilmu psikologi, Ilmu kesehatan, Ilmu ruhiyah, Ilmu Internasional dan lainnya. Setiap ilmu memiliki tantangan bagi penikmatnya. Apakah hanya sekedar pengetahuan yang masuk telinga kanan lalu keluar telinga kiri?. Apakah hanya sebagai pemenuh otak saja? Atau sebagai jembatan kehidupan yang perlu diyakini sekarang atau nanti akan sangat bermanfaat?Semua itu tergantung seberapa besar kedewasaaan dalam dirinya. Orang-orang yang pesimis pada otaknya dengan mengira bahwa otak akan sangat penuh bila diisi oleh ilmu-ilmu , maka akan sangat tidak bermanfaatlah ilmunya. Dan tak mungkin ia bisa mengaplikasikan dengan baik. Selain itu, otaknya tidak bisa menjadi kreatif. Seperti yang telah kita ketahui behwa kreatif adalah fikiran jernih akan memandang sesuatu dalam kondisi nyaman atau tidak nyaman. Sehingga apa yang dibilang orang lain tidak bisa, bagi orang-orang yang telah ‘mengupas’ sesuatu dengan ilmu. Maka ia akan berteriak “PASTI BISAAA!!”. Dan ia membuktikan perkataannya itu.
Dalam setiap episode yang telah kami lewati bersama, insya Allah sangat banyak ilmu-ilmu bermanfaat yang mencakup :
1. Ilmu Psikologi remaja (Penting buat muslimah yang kelak menjadi ibu n_n)
2. Ilmu Sejarah (Banyak sejarah, termasuk sejarah anak-anak luar biasa di dunia. Sehingga muslimah bisa merancang agar mengarahkan anak-anak lebih baik)
3. Ilmu kesehatan (Kesehatan sesuai sunnah. Tak mahal. Insya Allah sehat fisik dan hati. Tidak ribet. Mudah diaplikasikan muslimah)
4. Ilmu kepenulisan (Muslimah menulis dengan mudah. Why not?? Salah satu penulis trainer muslimah muda tracs yang akan segera menerbitkan buku adalah Asmi Kurniasih Ma’mullah. )
5. Ilmu enterperneurship (Termasuk membuktikan mitos bahwa muslimah nggak bisa berwirausaha itu salah, agar Muslimah mandiri)
6. Motivasi dalam hidup (Dalam materi ini, muslimah akan lebih menyadari hakikat penciptaan dan taqdir akan dirinya sehingga muslimah bisa melangkah sesuai syari’at)
7. Dan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar