Minggu, 03 Februari 2013

Terrace



Sejak kata-kata berjatuhan, yang terdalam,
maka tak terhitung purnama terrace merajai.
Mengapa terrace begitu indah dinda?

Sejak pena-Nya, yang terdalam,
maka melekat tak menjemukan
mari saling mengartikan…
bukankah terrace menjadi saksi bisu?

kemudian, pada terrace
seperti biasa
segelas susu coklat dan roti bakar
ku sediakan hanya untukmu



(Bumi Impian, 19 Jan'13)

0 komentar: