Minggu, 03 Juni 2012

WARNA-WARNI BELAJAR DAN MENGAJAR (CATATAN PERJALANAN TRAINER-TRAINER MUSLIMAH TRACS PART 1)


Mari melangkah tak hanya sekedar teori
Mari terbang ke langit dunia, bukan ke langit atap rumah
Mari kuatkan pena, teruslah mewarnai hingga nisan tak hanya sekedar kematian.


            Kami tak saling memahami, awalnya. Berawal panggilan dari short message stystem akan sebuah tawaran menjadi seorang trainer. Disinilah taqdir Allah begitu indah. Waktu yang sempit, aktivitas yang menggunung, rasa takut, kurang percaya diri, ilmu yang masih secuil, atau segudang kutub negative bisa ditempuh dan dihalau disini. Di tempat yang barokah. Tempat belajar dan mengajar. Training and consulting. Apa yang dahulu menjadi gunung pertanyaan, bisa kami temukan jawabannya disini. Kenapa? Karena kami, ikhwan dan akhwat memiliki ilmu dan latar belakang yang beragam.
            Enam muslimah
yang belum pasti lulus dari Ujian Nasional periode 2010, dan seorang Mahasiswi yang sebentar lagi akan sibuk dengan skripsi ,menjadi ruh baru TRACS yang bertekad kami harus jadi Trainer Sukses. Tiga bulan lebih mengikut pra-taining. Masih terngiang begitu takutnya diri ini mengikuti tes akhir (Pintu lulus menjadi anggota), sehingga ketakutan menjadi tolakan persiapan dalam menghadapi tes tersebut(jadi tekadnya adalah harus lebih siap sebelum diperintahkan).Satu bulan mempersiapakan judul presentasi, isinya, tampilannya, publicspeakingnya dll. Lumayan menyita waktu, apalagi saat itu saya belum mengetahui cara public speaking dan menuangkannya dalam presentasi seperti apa. Disaat hari itu tiba, betul saja saya mendapat giliran pertama untuk presentasi. Disaksikan oleh dua calon trainer akhwat dan beberapa ikhwan senior TRACS. Saya sudah pasrah apapun penilainnya. Dan saat kami dinyatakanlulus, Alhamdulillah sujud syukur saya panjatkan. Mungkin karena saya terlalu kegirangan, maka Ibu bertanya “Apa bahagianya sih?”. Saya pun menjawab dengan sangat panjang. Berharap ibu memahami. Dan akhirnya ibu mengeluarkan statement yang sangat ingin saya dengar “O…kalau TRACS ada dijaman ibu, ibu juga mau ikutan donk…..”
            Menjadi ruh baru bukanlah hal mudah. Kami akui hal itu. Bukan adaptasi visi dan misi tapi, adaptasi dengan kegiatan, lingkungan, partner kerja dll. Apalagi disaat jumlah akhwat yang terjun kedalam kegiatan-kegiatan mulai lebih sedikit daripada ikhwan(Dikarenakan ada pilihan masing-masing individu), kami harus lebih cerdas daripada segala kondisi. Baik itu zona nyaman atau zona tidak nyaman.
            Masih terngiang pertanyaan seorang teman(bukan anggota TRACS) pertanyaan yang sangat luar biasa ”Teh, perasaan tambah sibuk aja? Apa sempat mengerjakan aktivitas ibu rumah tangga? ” Ku berseri saat hendak menjawab petanyaan itu. Alhamdulillah, justru karena sibuk kami lebih rajin mengerjakan aktivitas ibu rumah tangga. Saya dan beberapa partner kerja saya, termasuk rekan saya salah seorang akhwat yang sangat terampil dalam membersihkan rumah lebih awal. Layaknya seorang ibu yang bangun lebih pagi dan mulai mengerjakan kewajibannya, agar waktunya produktif. Waktu untuk keluarga, waktu disaat menjadi bawahan, waktu dalam persahabatan dll. Dirasakan memang lebih rajin, karena TRACS memiliki acara-acara rutin sehingga kewajiban-kewajiban yang memakan waktu lama harus segera diselesaikan. Kami terinspirasi oleh istri alm Usta Rahmat Abdullah. Dini hari menyelesaikan kewajiban dirumah agar siang hari bisa mengisi acara di tempat A, dan di tempat B dll.
**********
Mari kuatkan azzam, dan lihatlah asa kita tinggi menjulang. Pastilah angin badai, hujan batu kian menghadang. Untuk itu kuatkan sayap, pelajari tehnik terbang bukan hanya ke bintang.
Allahu ma’anaa, Allahu shaahadana
(Catatan berikutnya, pelajaran apa saja yang kami dapatkan dan sangat bermanfaat bagi Muslimah agar menjadi Muslimah Kaffah….Semoga bermanfaat)

0 komentar: