Rabu, 11 September 2013

Pemikat Jiwa


 Merona…’ ia kah yang menempati hatimu ? sehingga hatimu pun ikut merona ?
‘Kesyahduan…’ ia kah yang teriring dalam hatimu ? Sehingga turut hati bertutur syahdu, berlinang haru ?
‘Cinta…’ ia kah yang terkotak dalam wujudnya? Sehinggga tiada dirinya, maka tiada cinta?
‘Kebaikan…’ ia kah yang menjadi sandaran hatimu? Sehingga merana, menghiba hatimu padanya?
                Pertanyaan tiada berkesudahan merenggut fikiran seorang hamba. Kian persoalan merapat pada Yang Dihamba, maka semakin jelaslah, mengapa dan siapa pada hakikatnya.
Layaknya, permintaan hati seorang hamba yang tetap ingin hatinya sehat. Yaitu suatu kondisi yang mampu membuatnya terbebas dari celah-celah kemaksiatan.
atau, layaknya permintaan hati seorang hamba yang ingin hatinya menjadi salah satu mahar ke Syurga-Nya.
Namun, bagaimanakah ?

                Tersebutlah… Pemikat Jiwa.
 Siapakah engkau duhai Pemikat Jiwa?  yang telah banyak meronakan hati, mengalirkan kesyahduan, membangkitkan cinta, menyemai kebaikan…
Siapakah engkau duhai Pemikat Jiwa? yang mampu menghitung nafas-nafas kami, menemani kami disaat kami terbuang zaman, merangkai padu pada lautan kesejatian hidup…
Siapakah engkau duhai Pemikat Jiwa? yang telah memilihkan kami cinta hakiki, agar kami tiada buta oleh cinta-cinta, agar kami tidak merayukan cinta…
Siapakah engkau duhai Pemikat Jiwa…?
Allah,
Bermuara tanya pada-Mu,
Dan satu jawab dari-Mu, Cinta-Mu telah memikat kami. Meski kelalaian mengejapkan mata, atau telinga mendengar ketulian, namun fitrah hati kami berujar…Cinta-Mu…
Maka, izinkanlah seluruh jiwa seorang hamba pada-Mu berdzikir,
Yaa Allah Engkau telah memberikan cinta keluarga, kerabat, rekan-rekan meski terkadang kami jarang memintanya, maka janganlah Engkau jauhkan dari kami cinta-Mu padahal kami teramat sering memintanya…
Yaa Allah…berilah kami cinta-Mu, dan cinta orang yang cintanya memberi kebaikan pada kami disisi-Mu.Yaa Allah… apa yang Engkau berikan pada kami dan kami cintai, maka jadikanlah itu kekuatan bagi kami untuk melakukan apa-apa yang Kau cintai…
Yaa Allah.. apa yang Engkau jauhkan dari kami  atas apa yang kami cintai, maka jadikanlah itu kelapangan kami mendapatkan apa- apa yang Engkau cintai…
Duhai Hati  seorang hamba, ingatlah hadits istimewa ini, semoga membuat hatimu selalu terpikat pada-Nya, menjadikan penutup celah-celah kemaksiatan, bahkan lebih dari itu….
Semoga menjadikan hatimu sebagai mahar ke Syurga-Nya.
“Allah memberikan dunia pada yang Dia cintai dan yang Dia benci. Tetapi Dia tidak memberikan kesadaran beragama, kecuali kepada yang Dia cintai. Maka barangsiapa diberi kesadaran beragama oleh Allah, berarti ia dicintai oleh-Nya” (HR. Imam Ahmad, Al-Hakim dan Baihaqi)
               
- Bumi Impian, 21 Oktober’12 -


0 komentar: